Skip to main content

Pernyataan Nikita Mirzani Mengejutkan Ketika Disuruh Minta Maaf

Dunia maya dan dunia nyata sempat dikejutkan oleh pernyataan Nikita Mirzani yang sensasional di akun media sosialnya karena menyebut Habib Rizieq Shihab (HRS), Ketua FPI seperti Tukang Obat. Nyai Nikita memang dikenal sering membuat aksi dan ucapan heboh, namun tidak disangka kalau artis yang banyak beramal untuk para guru ini akan menyebut HRS dengan sebutan itu. Ustaz Maheer At-Thuwailibi pun marah kepada Nikita dan meminta presenter yang pernah menjadi santri ini agar segera minta maaf. 

Kalau Nikita menolak, maka rumah photo model yang sangat blakblakan ini akan digruduk 800 orang pengikut Maheer. Polisi pun merespon dengan mengirim beberapa personel untuk menjaga kediaman Nyai Nikita yang juga seorang ibu ini. 

Penampilan santai Nikita Mirzani & profile Uzdad Maheer (helo.id)

Pro kontra terhadap Nikita pun ramai di media online, medsos dan media mainstream. Para pengikut HRS tentu sangat marah dengan aksi Nikita tersebut. Namun dukungan dan karangan bunga untuk Nikita juga mengalir dari para penggemar maupun komunitas lain yang bersimpati dengan artis heboh ini yang dinilai berani dan sangat phenomenal. Yang mengejutkan adalah dibentuknya sebuah komunitas baru di Jakarta, yaitu Laskar Nikita Mirzani. 

Bagaimana sikap Nikita setelah disuruh minta maaf atas ucapannya yang sangat berani itu? 

Ternyata Nikita yang kini mempunyai lebih dari 3,6 juta subscriber di kanal YouTube ini merasa tak ada yang salah dari ucapannya, yang menyebut HRS seperti tukang obat. Nikita juga mengatakan bahwa Tukang Obat adalah profesi yang mulia. 

Sebagaimana dilaporkan situs jpnn.com (19/11/2020) Nikita Mirzani menyatakan, bahwa “Selama apa yang gue lakukan benar, najis gue minta maaf. Negara ini merdeka bukan dari kelompok kalian. Udah muak gue sama ke bodohan kalian,”

Nikita dengan tegas mengatakan, bahwa “Kecuali nama habib lu daftarin jadi hak panten baru lu sewot. Lu pada mau serang gue serang deh. Masuk penjara tinggal masuk,” 

Dari pernyataan Nikita soal hak paten itu, sepertinya artis yang sering ceplas ceplos dan polos ini sangat mengerti hukum, bahwa sebuah nama yang sudah dipatenkan tidak bisa diganggu gugat. Penulis buku The Naked ini juga berdalih bahwa ketika Nikita menyebut HRS seperti Tukang Obat, Nyai Nikita tidak pernah menyebut nama HRS secara harfiah.

Nyai Nikita yang kini jadi trending topik itu juga menyatakan, “Masih enggak bisa terima lagi. Masih lagi bilang gue menghina tokoh agama. Enggak ada otak lu pada. Search deh di Google banyak begitu itu yang namanya habib,”


Komentar heboh warga tentang Nyai Nikita Mirzani yang kini sudah punya dukungan melalui Komunitas Laskar Nikita Mirzani (YouTube.com)

Apa yang dilakukan Nikita memang tidak biasa dan memang sangat berani, dan ini menarik untuk dikaji dari berbagai sudut pandang keilmuan maupun dalam perbincangan ringan ketika menyeruput kopi sambil working from home dengan teknologi tele conference seperti Zoom Meeting, Google Meet atau ngolor ngidul di WA Group, Facebook, Twitter, Instagram dan berbagai format social media lainnya. 


Comments

Popular posts from this blog

Daya Tarik Gimmick Capres versus Visi Misi & Pengaruhnya untuk pemenangan Pilpres 2024

 Belakangan ini kampanye calon presiden Indonesia dihebohkan dengan gimik gemoy dari Prabowo Subianto, yang biasanya dikaitkan dengan gaya Prabowo saat berpidato, bahkan muncul lagi ketika Prabowo sedang berdebat dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, yaitu berjoget gaya gemoy pada debat perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum.  Sementara itu Ganjar Pranowo juga punya gimik yang berbeda, begitu pula Anies Baswedan. Lalu apa pengaruh gimik dari seorang kandidat presiden, dan bagaimana pengaruhnya pada para calon pemilih?  Pengaruh gimik atau gimmick dari pasangan calon presiden Indonesia 2024 versus visi misi dari masin-masing pasangan calon antara Prabowo Subianto, Ganjar Mahfud dan Anies Cak Imin dalam pengaruhnya untuk memenangkan pemilu presiden 2024 masih belum bisa dipastikan. Namun, ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan dalam menilai pengaruh masing-masing faktor tersebut. Prabowo Subianto menunjukkan gaya atau gimmick yang mengundang perhatian Gan

Membongkar Kebijakan Infrastruktur Jokowi: Apa yang Telah Dicapai dan Masih Dibutuhkan?

  Presiden Joko Widodo atau terkenal dengan sapaan Jokowi, lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Sebelum menjabat sebagai Presiden, Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo dari tahun 2005 hingga 2012 dan Gubernur DKI Jakarta dari tahun 2012 hingga 2014. Jokowi juga merupakan salah satu pengusaha sukses yang memiliki bisnis mebel dan tekstil sebelum terjun ke dunia politik. Jokowi terpilih pertama kali sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014 dengan meraih 53,15% suara dari total jumlah pemilih. Ia kemudian terpilih kembali sebagai Presiden pada Pemilu 2019 dengan perolehan suara sebesar 55,5%.  Selain pembangunan infrastruktur yang masif, Presiden Jokowi juga dikritik karena melanjutkan pembangunan IKN, Ibukota Nusantara (Image: banggai.pikiran-rakyat.com) Sejak periode pertama memerintah Presiden Jokowi telah mengimplementasikan berbagai program prioritas seperti pembangunan infrastruktur, pembenahan birokrasi, pembenahan dan peningkatan investasi

Mengulik Rekam Jejak Ganjar Pranowo, Prabowo & Anies Baswedan Sebelum Pilpres 2024

 Sebelum menentukan pilihan calon presiden yang paling tepat, adalah penting untuk mengulik siapa dan bagaimana para bakal calon presiden yang akan berlaga pada Pilpres 2024 mendatang, baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan. Siapa di antara mereka yang paling pantas dan punya rekam jejak yang paling mumpuni untuk menjadi Presiden Indonesia, penerus Presiden Joko Widodo? (Image: lingkar.co) Rekam jejak Ganjar Pranowo dibidang politik: Ganjar Pranowo memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Wonosobo pada tahun 1998. Ia kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2004, 2009, dan 2014. Pada tahun 2013, Ganjar terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah dan kembali terpilih untuk periode kedua pada tahun 2018. Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat dan memiliki banyak program unggulan, seperti program "Petani Milenial", "Jateng Gayeng", dan "Beasiswa Jateng Hebat"