Skip to main content

Setelah UU Cipta Kerja berlaku Presiden Jokowi sebut Indonesia membutuhkan hal ini

UU Cipta Kerja yang terkenal dengan sebutan Omnibus Law sudah disahkan oleh Presiden Joko Widodo. Undang-undang ini digagas oleh Presiden Jokowi untuk memudahkan para pengusaha Indonesia dan global untuk membuka usaha atau berinvestasi di Indonesia. Dengan jalur yang lebih singkat, maka pungli dan peluang untuk korupsi (suap) bisa dicegah. 

Setelah Peraturan Pemerintah selesai diluncurkan terkait UU Ciptaker ini, maka Indonesia akan lebih ramah untuk investasi dan berbisnis, yang membuat lapangan kerja akan lebih luas daripada sebelumnya. 

Di tengah pandemi global yang diakibatkan Covid-19 alias Virus Corona ini memang berdampak serius pada pembangunan ekonomi di Indonesia. Karena itulah Presiden Jokowi permintaan kepada berbagai kalangan di negeri +62 ini, bahwa di tengah pandemi Indonesia membutuhkan banyak inovator. 


Amanat Presiden Joko Widodo kepada warga NKRI tentang pentingnya Indonesia memiliki banyak inovator di berbagai bidang (twitter.com/setkabgoid)

Sebagaimana dilaporkan oleh cnnindonesia.com (12/11/2020) Presiden Jokowi saat  membuka Inovasi Indonesia Expo 2020 secara virtual sebagaimana ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/11), mantan Gubernur Jakarta yang sedang menjalankan pemerintahan #Jokowi2Periode ini mengatakan bahwa, "Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi inovator di berbagai sektor yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti pangan, energi, kesehatan, termasuk inovasi dalam manajemen model bisnis dan digitalpreneur,"  

Lebih lanjut situs cnnindonesia.com juga menyebut Inovasi tersebut, lanjut Presiden, merupakan kunci transformasi dan energi untuk menciptakan perubahan. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Indonesia di masa pandemi ini yakni vaksin Merah Putih. Vaksin ini tentu sangat dinantikan seluruh warga Indonesia, sehingga bisa beraktivitas lebih tenang di segala bidang. 

Kemudian Presiden Jokowi yang dua periode menjadi Walikota Solo ini mengatakan pula, "Salah satunya GeNose yang bisa mendeteksi virus melalui tiupan dari mulut dengan mudah dan cepat. Berbagai komunitas peneliti juga terus bekerja untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan Covid-19," 

Yang ditekankan oleh Presiden adalah agar Indonesia bisa mandiri di bidang vaksin, meskipun pemerintah juga sudah melakukan kerjasama dengan Uni Emirat Arab dan Tiongkok. Kemandirian ini tentu sangat penting. 

Permintaan Presiden Jokowi yang rutin minum jamu ini tentang dibutuhkannya banyak inovator adalah agar Indonesia siap dalam menghadapi persaingan global yang sangat sarat dengan inovasi di bidang teknologi, khususnya teknologi digital. 

Generasi milenial dan generasi lainnya, baik muda maupun tua selalu punya peluang untuk memberikan kontribusi berupa inovasi di banyak bidang yang bisa dikembangkan di bidang UMKM, perusahaan besar dan konglomerat, bahkan koperasi serta institusi pendidikan di berbagai kampus negeri dan swasta. 

Pernyataan Presiden Jokowi sudah sangat jelas dan ada dukungan UU Cipta Kerja, maka para pengusaha maupun calon pengusaha harus menyambut apa yang telah ditegaskan oleh Kepala Negara demi Indonesia Maju.  

Comments

Popular posts from this blog

Daya Tarik Gimmick Capres versus Visi Misi & Pengaruhnya untuk pemenangan Pilpres 2024

 Belakangan ini kampanye calon presiden Indonesia dihebohkan dengan gimik gemoy dari Prabowo Subianto, yang biasanya dikaitkan dengan gaya Prabowo saat berpidato, bahkan muncul lagi ketika Prabowo sedang berdebat dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, yaitu berjoget gaya gemoy pada debat perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum.  Sementara itu Ganjar Pranowo juga punya gimik yang berbeda, begitu pula Anies Baswedan. Lalu apa pengaruh gimik dari seorang kandidat presiden, dan bagaimana pengaruhnya pada para calon pemilih?  Pengaruh gimik atau gimmick dari pasangan calon presiden Indonesia 2024 versus visi misi dari masin-masing pasangan calon antara Prabowo Subianto, Ganjar Mahfud dan Anies Cak Imin dalam pengaruhnya untuk memenangkan pemilu presiden 2024 masih belum bisa dipastikan. Namun, ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan dalam menilai pengaruh masing-masing faktor tersebut. Prabowo Subianto menunjukkan gaya atau gimmick yang mengundang perhatian Gan

Membongkar Kebijakan Infrastruktur Jokowi: Apa yang Telah Dicapai dan Masih Dibutuhkan?

  Presiden Joko Widodo atau terkenal dengan sapaan Jokowi, lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Sebelum menjabat sebagai Presiden, Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo dari tahun 2005 hingga 2012 dan Gubernur DKI Jakarta dari tahun 2012 hingga 2014. Jokowi juga merupakan salah satu pengusaha sukses yang memiliki bisnis mebel dan tekstil sebelum terjun ke dunia politik. Jokowi terpilih pertama kali sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014 dengan meraih 53,15% suara dari total jumlah pemilih. Ia kemudian terpilih kembali sebagai Presiden pada Pemilu 2019 dengan perolehan suara sebesar 55,5%.  Selain pembangunan infrastruktur yang masif, Presiden Jokowi juga dikritik karena melanjutkan pembangunan IKN, Ibukota Nusantara (Image: banggai.pikiran-rakyat.com) Sejak periode pertama memerintah Presiden Jokowi telah mengimplementasikan berbagai program prioritas seperti pembangunan infrastruktur, pembenahan birokrasi, pembenahan dan peningkatan investasi

Mengulik Rekam Jejak Ganjar Pranowo, Prabowo & Anies Baswedan Sebelum Pilpres 2024

 Sebelum menentukan pilihan calon presiden yang paling tepat, adalah penting untuk mengulik siapa dan bagaimana para bakal calon presiden yang akan berlaga pada Pilpres 2024 mendatang, baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan. Siapa di antara mereka yang paling pantas dan punya rekam jejak yang paling mumpuni untuk menjadi Presiden Indonesia, penerus Presiden Joko Widodo? (Image: lingkar.co) Rekam jejak Ganjar Pranowo dibidang politik: Ganjar Pranowo memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Wonosobo pada tahun 1998. Ia kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2004, 2009, dan 2014. Pada tahun 2013, Ganjar terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah dan kembali terpilih untuk periode kedua pada tahun 2018. Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat dan memiliki banyak program unggulan, seperti program "Petani Milenial", "Jateng Gayeng", dan "Beasiswa Jateng Hebat"