Skip to main content

Membongkar Kebijakan Infrastruktur Jokowi: Apa yang Telah Dicapai dan Masih Dibutuhkan?

 Presiden Joko Widodo atau terkenal dengan sapaan Jokowi, lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Sebelum menjabat sebagai Presiden, Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo dari tahun 2005 hingga 2012 dan Gubernur DKI Jakarta dari tahun 2012 hingga 2014. Jokowi juga merupakan salah satu pengusaha sukses yang memiliki bisnis mebel dan tekstil sebelum terjun ke dunia politik.

Jokowi terpilih pertama kali sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014 dengan meraih 53,15% suara dari total jumlah pemilih. Ia kemudian terpilih kembali sebagai Presiden pada Pemilu 2019 dengan perolehan suara sebesar 55,5%. 


Sejak periode pertama memerintah Presiden Jokowi telah mengimplementasikan berbagai program prioritas seperti pembangunan infrastruktur, pembenahan birokrasi, pembenahan dan peningkatan investasi, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, termasuk menurunkan jumlah stunting, yang menghambat kemajuan sumber daya manusia atau SDM.

Di bidang infrastruktur, Jokowi telah memulai sejumlah proyek pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jaringan kereta api. Ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, publik Jakarta dan Indonesia dikejutkan dengan keberanian Jokowi membangun MRT untuk memberikan kenyamanan transportasi warga Jakarta dan sekitarnya, dan kini dikembangkan untuk fase dua dan menyusul fase ketiga. 

Jokowi juga memperkenalkan program digitalisasi pemerintahan melalui program e-government, yang bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan publik. Disamping itu, Jokowi juga memprioritaskan program pembangunan rumah subsidi bagi masyarakat kurang mampu. 

Ada yang menyebut, bahwa kebijakan Jokowi dalam menggenjot pembangunan infrastruktur sebagai sangat berani, bahkan ketika membangun MRT di Jakarta, Jokwoi dijuluki nekad terukur sebagimana bisa disaksikan pada tayangan berikut ini. 


Dalam masa pandemi Covid-19, Jokowi mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang cepat untuk menanggulangi penyebaran virus. Ia memperketat protokol kesehatan, meningkatkan kapasitas rumah sakit, dan mengalokasikan dana untuk program pemulihan ekonomi. Selain itu, Jokowi juga memperkenalkan program vaksinasi nasional yang ambisius dengan target vaksinasi seluruh penduduk Indonesia.

Tantangan yang masih dihadapi Presiden Jokowi adalah adanya pro kontra pembangunan hilirisasi di bidang tambang seperti nikel, bauksit dan hasil sumber daya alam lainnya. Menurut Jokowi, hilirisasi akan memberi nilai tambah untuk pendapatan negara, penyerapan tenaga kerja dan dampak ekonomi lainnya. Presiden Jokowi meminta kepada para bakal calon presiden agar berani untuk melanjutkan program hilirisasi, selain menuntaskan pembangunan Ibukota Nusantara. 

Walaupun kritik terhadap kebijakan-kebijakannya tidak jarang terjadi, Jokowi tetap dikenal sebagai sosok yang tegas dan berani mengambil keputusan untuk kemajuan Indonesia. Ia juga terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang sederhana dan dekat dengan rakyat.


Comments

Popular posts from this blog

Daya Tarik Gimmick Capres versus Visi Misi & Pengaruhnya untuk pemenangan Pilpres 2024

 Belakangan ini kampanye calon presiden Indonesia dihebohkan dengan gimik gemoy dari Prabowo Subianto, yang biasanya dikaitkan dengan gaya Prabowo saat berpidato, bahkan muncul lagi ketika Prabowo sedang berdebat dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, yaitu berjoget gaya gemoy pada debat perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum.  Sementara itu Ganjar Pranowo juga punya gimik yang berbeda, begitu pula Anies Baswedan. Lalu apa pengaruh gimik dari seorang kandidat presiden, dan bagaimana pengaruhnya pada para calon pemilih?  Pengaruh gimik atau gimmick dari pasangan calon presiden Indonesia 2024 versus visi misi dari masin-masing pasangan calon antara Prabowo Subianto, Ganjar Mahfud dan Anies Cak Imin dalam pengaruhnya untuk memenangkan pemilu presiden 2024 masih belum bisa dipastikan. Namun, ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan dalam menilai pengaruh masing-masing faktor tersebut. Prabowo Subianto menunjukkan gaya atau gimmick yang mengundang perhatian Gan

Mengulik Rekam Jejak Ganjar Pranowo, Prabowo & Anies Baswedan Sebelum Pilpres 2024

 Sebelum menentukan pilihan calon presiden yang paling tepat, adalah penting untuk mengulik siapa dan bagaimana para bakal calon presiden yang akan berlaga pada Pilpres 2024 mendatang, baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan. Siapa di antara mereka yang paling pantas dan punya rekam jejak yang paling mumpuni untuk menjadi Presiden Indonesia, penerus Presiden Joko Widodo? (Image: lingkar.co) Rekam jejak Ganjar Pranowo dibidang politik: Ganjar Pranowo memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Wonosobo pada tahun 1998. Ia kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2004, 2009, dan 2014. Pada tahun 2013, Ganjar terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah dan kembali terpilih untuk periode kedua pada tahun 2018. Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat dan memiliki banyak program unggulan, seperti program "Petani Milenial", "Jateng Gayeng", dan "Beasiswa Jateng Hebat"